Rabu, 27 Maret 2013

MAKALAH ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


                MAKALAH
ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Di susun untuk memenuhi tugas :
Mata Kuliah                : SBM
Dosen Pengampu      : Chusna Maulida, M.Pd.I

                                                          

Disusun Oleh :
Jihada Natika Mizan       2021210172
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN PEKALONGAN
2012






PENDAHULUAN



         Sebelum Guru mulai mengajarkan pokok bahasan baru telah membayangkan berbagai kegiatan mengajarkan  yang mungkin dilakukannya, dan menghitungkan alat bantu apa saja yang dpat dipakai selaras dengan kegiatan-kegiatan yang dibayangkannya itu. Mungkin lebih banyak kegiatan  dan alat yang dipersiapkan dibandingkan dengan kenyataan pelaksanaannya.
Barulah jika bener-bener  telah berdiri di muka  kelas tampak kegiatan dan alat apa saja dari yang telah dipersiapakannya itu dipakai secara aktual.
Bagaimanapun juga  segala alat bantu itu harus dipersiapkan sepanjang ia yakin bahwa hal itu dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi interaksi edukatif









ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


A.     Media Pembelajaran

 1. Pengertian Media Pembelajaran
             Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan bahwa : “media pembelajaran adalah alat (sarana) komunikasi yang beragam sebagai penghubung dan perantara dalam pembelajaran”.
Media pembelajaran adalah suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran mengandung aspek-aspek; sebagai alat dan sebagai teknik, yang berkaitan erat dengan metode mengajar.
Media pembelajaran sesungguhnya merupakan bagian dari sumber pembelajaran yang di dalamnya pembelajaran disampaikan. Dalam hubungan ini terdapat dua unsur yang terkandung dalam media pembelajaran, yaitu:
a) Pesan atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan yang selanjutnya disebut sebagai perangkat lunak (software), dan
b) Alat penampil atau perangkat keras (hardware).
Software mencakup RPP yang berisi materi yang akan disampaikan, seperti percakapan keseharian dalam bahasa arab. Adapun contoh hardware yang berkenaan dengan ini antara lain seorang guru yang akan mengajarkan tentang pengucapan kata-kata bahasa arab, kemudian bahan pembelajaran tersebut direkam dalam cassete-recorder. Selanjutnya, hasil rekaman tersebut diperdengarkan kepada siswa di kelas atau laboratorium bahasa arab, dan para siswa menirukan pengucapan kata-kata tersebut. Contoh media pembelajaran yang lain: video-cassete, slide film, radio, overhead transparency, buku cetak, dan sebagainya.

2. Pemilihan Media Untuk Setiap Tahap Pengalaman Belajar
Sebelum guru mulai mengajarkan pokok bahasan baru telah membayangkan berbagai kegiatan mengajar yang mungkin dilakukannya, dan memperhitungkan alat bantu apa saja yang dapat dipakai selaras dengan kegiatan-kegiatan yang dibayangkannya itu. Mungkin lebih banyak kegiatan dan alat yang dipersiapkan dibanding dengan kenyataan pelaksanaannya. Barulah jika benar-benar telah berdiri di muka kelas tampak kegiatan dan alat apa saja dari yang telah dipersiapkannya itu dipakai secara aktual. Bagaimanapun juga segala alat bantu itu harus dipersiapkan sepanjang ia yakin bahwa hal itu dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi interaksi edukatif.
Guru telah mempertimbangkan dengan seksama bahwa setiap jenis alat itu berdaya guna bagi kelas dan berdaya pakai untuk memperoleh berbagai informasi mengenai segala apa yang sedang dipelajari siswa. Setiap alat dan setiap kegiatan yang bersangkut paut dengan alat tersebut sama lain saling menguatkan membentuk keseluruhan pengalaman belajar. Juga telah diperhitungkan penggunaan alat tertentu yang efektif untuk setiap tahap pengalaman belajar. Dengan kata lain, untuk setiap tahap mungkin diperlukan penggunaan media yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
Guru harus memandang media pembelajaran sebagai alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan dan memperkembangkan metode-metode yang dipakainya dengan memanfaatkan daya guna media pembelajaran. Di tangan gurulah alat-alat itu (benda dan alam) menjadi bermakna bagi pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap keagamaan siswa. Karena pengajaran agama lebih bersasaran “abstrak”, maka penggunaan alat peraga harus dilakukan secara bijaksana. Artinya, jangan sampai siswa menjadi bertambah bingung, kacau pengertian dan pemahamannya setelah mendapat peragaan tersebut. Karena itu guru agama harus bisa menyesuaikan media pembelajaran dengan tema yang akan dikaji.
Agar dapat menggunakan media pembelajaran secara bijaksana, guru hendaknya antara lain:
a) Memahami dengan baik fungsi dari media pembelajaran.
b) Dapat mempergunakan alat pelajaran secara tepat dan efisien.
c) Dapat memilih dan mengembangkan alat pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan.
d) Dapat memelihara dan mengelola alat pelajaran dengan baik.
e) Dapat menimbang sendiri baik dan buruknya penggunaan alat pelajaran untuk suatu kegiatan belajar tertentu.
f) Dapat memanfaatkan alam sekitar sebagai media pembelajaran.
g) Dapat membuat sendiri berbagai alat pelajaran secara sederhana dan murah dari bahan-bahan yang terdapat dalam lingkungan sekitar.
3. Fungsi Media Pembelajaran
Terdapat beberapa fungsi pembelajaran, di antaranya adalah:
a) Fungsi Edukatif; Dengan media pembelajaran, pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik dapat dilancarkan lebih efektif. Terkandung nilai-nilai di dalamnya yang harus dimanfaatkan guru. Dan pengaruh demikian itu berguna baik untuk siswa maupun untuk masyarakat.
b) Fungsi Sosial; Melalui media pendidikan, siswa memperoleh kesempatan untuk memperkembangkan dan memperluas pergaulan antara siswa itu sendiri dan dengan masayarakat serta alam sekitarnya.
c) Fungsi Ekonomis; Berkat kemajuan teknologi, satu macam alat pelajaran saja sudah dapat menjangkau pemerataan kesempatan beroleh pengajaran atau dapat dinikmati oleh sejumlah siswa,dan alat itu dapat digunakan sepanjang waktu atau secara terus menerus.
d) Fungsi Seni Budaya; Melalui media pembelajaran, siswa dapat menangkap dan mengenal berbagai macam hasil seni budaya manusia. Siswa bukan hanya dapat menikmatinya dengan mengenal nilai-nilai budaya manusia yang semakin bertambah, melainkan juga mendorong siswa untuk mencipta dan menyesuaikan dirinya dengan berbagai perubahan yang amat cepat datangnya, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Alat Pembelajaran

1. Pengertian Alat Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Karena sifatnya yang demikian itu, maka sebagian orang ada yang berpendapat atau menyebutkan alat pembelajaran sebagai sarana belajar atau sarana pembelajaran. Alat pembelajaran ini juga termasuk bagian dari sumber pembelajaran karena dapat mempengaruhi tingkah laku para siswa.
2. Klasifikasi Alat Pembelajaran
Dalam beberapa referensi ternyata klasifikasi media pendidikan hanya bertolak pada sejauh mana kondisi dan taraf ketetapan dalam pemanfaatan media pendidikan. Namun pada umumnya alat-alat pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam tiga golongan, yaitu :
a) Visual
Dalam penggolongan ini dapat dimasukkan antara lain:
I. Papan Tulis dan Perlengkapannya
Papan tulis merupakan alat yang telah umum dikenal baik oleh guru maupun murid dan senantiasa tersedia di kelas. Contoh pemakaiannya ialah guru menulis dalil-dalil tentang ibadah keseharian di papan tulis.
II. Alat-Alat Grafika
Yang dimaksud dengan alat-alat grafika adalah alat-alat pengajaran berdimensi dua dan berfungsi untuk menerangkan kejadian atau pokok-pokok pikiran dengan menggunakan gabungan antara gambar, garis dan kata, misalnya:
a) Bagan, yaitu gambaran dari suatu situasi yang dibuat dengan garis, gambar dan kata atau penjelasan. Contoh, membuat bagan hubungan antara keluarga yang mempunyai ikatan muhrim.
b) Grafik, garis-garis atau gambar yang melukiskan data mengenai sesuatu.
Contoh, membuat grafik jumlah penduduk muslim di setiap negara.
III. Model
Benda-benda pengganti atau lebih kecil dari benda sebenarnya sehingga merangkum konsep dari benda-benda yang sesungguhnya. Contoh membuat model miniatur Masjid al-Haram beserta Ka’bahnya.

b) Audio
I. Radio Pendidikan
Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk dan tingkat pendidikan, karena selain memperkaya pengalaman pendidikan juga menghantarkan gagasan-gagasan yang mendidik. Contoh di kelas guru menyalakan radio berbasis pendidikan seperti : WADI FM, RAS FM, al-Ihya FM dll. untuk memperdengarkan informasi atau ceramah agama yang berkaitan dengan bahasan yang ada.
II. Rekaman Pendidikan
Rekaman alat bantu untuk menangkap/merekam sesuatu yang diperlukan menurut kebutuhan yang ada. Contoh : rekaman pengajian/ceramah agama, pidato berbahasa arab.
c) Audio Visual
Alat pembelajaran ini sangat lengkap, lebih aktraktif dan lebih menarik murid dalam mengikuti pembelajaran. Contoh guru menyajikan VCD dialog keislaman antara al-Habib Muhammad Rizieq bin Syihab dengan 160 misionaris kristen. Hal ini untuk mengetahui wawasan keislaman yang ingin dikaji kaum nashrani terhadap topik terkini dalam memojokan Islam.

C. Pertimbangan dalam Memilih Media dan Alat Pembelajaran
Setelah dikemukakan berbagai bentuk media pendidikan dan pengajaran sebagaimana uraian di atas, tentunya dalam penggunaannya sangatlah kondisional, apakah dengan pertimbangan materi pendidikan dan pengajaran, metode yang akan digunakan, tingkat perkembangan peserta didik, maupun kemampuan finansial dalam memperoleh media tersebut, jelasnya dalam penggunaan media pendidikan terdapat kriteria tertentu.
Prinsip-Prinsip Dalam Pemilihan Media Pembelajaran:
1. Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
Pemilihan media pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai, jika tujuan pengajaran yang akan dicapai lebih bersifat kognitif, maka harus digunakan media pengajaran yang merangsang kemampuan berfikir secara aktif.
2. Ketepatan dalam memilih media pengajaran
Dalam memilih media pengajaran harus memahami dan memilih karakteristik media pengajaran yang merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
3. Objektifitas
Yakni pemilihan media pengajaran bukan semata-mata didasarkan pada subjektifitas atau kesenangan guru, melainkan harus didasarkan pada keinginan peserta didik dan lainnya.
4. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada siswa harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, baik dari segi isinya, strukturnya, maupun kedalamnya.
5. Sasaran program
Sasaran program adalah siswa yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan siswa, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu penggunaannya.
6. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yang ada perlu mendapat perhatian didalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan, situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi: (1) situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan. (2) situasi dan kondisi siswa yang akan mengikuti pelajaran.
7. Kualitas teknik
Dari segi kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan harus diperhatikan, baik dari segi persyaratannya, keunggulannya dan kualitasnya.
8. Keefektifan dan efisiensi
Keefektifan adalah sebuah istilah yang berkaitan dengan hasil yang dicapai. Sedangkan efisiensi adalah istilah yang berkaitan dengan proses pencapaian hasil tersebut.

Prinsip-Prinsip Pemilihan Alat Pengajaran:
Prinsip pemilihan alat pengajaran menurut Moh. Uzer Usman ialah:
1. Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman anak/siswa
2. Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan
3. Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu
4. Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya dengan diskusi, analisis, dan evaluasi
5. Sesuai dengan batas kemampuan biaya.

  



  


DAFTAR PUSTAKA



Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995
Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1983
Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996 Cet. 1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1989 Cet. 1
Namsa, Yunus, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000 Cet. 1
Nata, Abuddin Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009
Uzer, Moh. Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosdakarya, 1990 Cet. 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar